Senin, 26 Desember 2011

Mengenal Epidemiologi


Mengenal Epidemiologi
A.    Pengertian
Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari ilmu kesehatan masyarakat (public Health) yang menekankan perhatiannya terhadap keberadaan penyakit ataupun masalah kesehatan lainnya dalam masyarakat. Keberadaan penyakit dalam masyarakat itu didekati oleh epidemiologi secara kuantitatif. Karena itu, epidemiologi akan mewujudkan dirinya sebagai suatu metode pendekatan yang banyak memberikan perlakuan kuantitatif dalam menjelaskan masalah kesehatan.
Menurut asal katanya secara etimologis, epidemiologi berarti ilmu mengenai kejadian yang menimpa penduduk. Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani, dimana epiI= upon, pada atau tentang; demos= people, penduduk; dan logia= knowledge, ilmu. Nama epidemiologi sendiri berkaitan dengan secara kelahirannya dimana epidemiologi memberikan perhatian tentang penyakit yang mengenai penduduk (epidemi). Penyakit yang banyak menimpa penduduk pada waktu itu hingga akhir abad 19 adalah penyakit wabah atau epidemi (penyakit yang mengenai penduduk secara luas).
Pengertian Epidemiologi ditinjau dari berbagai aspek.
1. Aspek Akademik
Secara akademik, epidemiologi berarti Analisa data kesehatan, sosial-ekonomi, dan trend yang terjadi untuk mengindentifikasi dan menginterpretasi perubahan-perubahan kesehatan yang terjadi atau akan terjadi pada masyarakat umum atau kelompok penduduk tertentu.


2. Aspek Klinik
Ditinjau dari aspek klinik, Epidemiologi berarti Suatu usaha untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau prevalensi yang dilakukan melalui penemuan klinis atau laboratorium pada awal timbulnya penyakit baru dan awal terjadinya epidemi.
3. Aspek praktis
Secara praktis epidemiologi berarti ilmu yang ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu, kelompok penduduk atau masyarakat umum.
4. Aspek Administrasi
Epidemiologi secara administratisi berarti suatu usaha mengetahui keadaan masyarakat di suatu wilayah atau negara agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Sebagai ilmu yang berkembang, epidemiologi mengalami perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami modifikasi dalam batasan atau definisinya. Berbagai definisi telah di kemukakan oleh para penulis dan pakar yang mencurahkan waktunya dalam epidemiologi. Beberapa diantara mereka dapat di sebutkan di sini.
Wade Hampton Frost (1927), Guru besar Epidemiologi di School of Hygiene, Universitas Johns Hopkins mendefinisikan epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena masal ( mass phenomen) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah (natural history) penyakit menular.
Greenwood (1934), Professor di School of Hygiene and tropical Medicine,London, mengemukakan batasan epidemiologi yang lebih luas dimana di katakan epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian penyakit yang mengenai kelompok (herd) penduduk.
Kemudian Brian MacMahon (1970), pakar epidemiologi di Amerika Serikat yang bersama Thomas F. Pugh menulis buku Epidemiology; principles and Methods  menyatakan bahwa epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease frequency in man.  Epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab kejadian penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu.
Gary D. Friedman (1974) selanjutnya dalam bukunya primer of epidemiology menuliskan bahwa epidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia.

B.     Jenis Epidemiologi
Epidemiologi menekankan upaya menerangkan bagaimana distibusi penyakit dan bagaimana berbagai komponen menjadi faktor penyebab penyakit tersebut. Untuk mengungkapkan dan menjawab masalah tersebut, epidemiologi melakukan berbagai cara yang selanjutnya menjadikan epidemiologi dapat dibagi atas tiga jenis utama yakni Epidemiologi Deskriptif, Epidemiologi Analitik dan Epidemiologi Esperimental.
1.      Epidemiologi Deskriptif
Epidemiologi deskriptif berkaitan dengan definisi epidemiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang distribusi penyakit atau masalah kesehatan masyarakat. Disini di pelajari tentang frekuensi dan distribusi suatu masalah kesehatan dalam masyarakat. Hasil pekerjaan epidemiologi Deskriptif diharapkan mampu menjawab pertanyaan mengenai faktor who (siapa), where (dimana), dan when (kapan).
2.      Epidemiologi Analitik
Epidemiologi analitik berkaitan dengan upaya epidemiologi untuk menganalisis faktor penyebab (determinant) masalah kesehatan. Disini diharapkan epidemiologi mampu menjawab pertanyaan kenapa (why) atau apa penyebab terjadinya masalah itu. Misalnya, setelah ditemukan secara deskriptif bahwa banyak perokok yang menderita kanker paru, maka perlu dianalisis lebih lanjut apakan memang rokok itu merupakan faktor penyebab terjadinya kanker paru.
3.      Epidemiologi Eksperimental
Salah satu hal yang perlu dilakukan sebagai pembuktian bahwa suatu faktor sebagai penyebab terjadinya suatu luaran (output = penyakit), adalah diuji kebenarannya dengan percobaan. Epideiologi Eksperimental adalah  Jenis epidemiologi yang melakukan percobaan terlebih dahulu.

C.     Peran Epidemiologi
Epidemiologi diharapkan dapat berperan dalam pembangunan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dapat dilakukan melalui kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan. Bentuk peran itu dapat dijabar dalam 7 peran utama (Valanis,10), yaitu:
1.      Investagasi etiologi penyakit
2.      Identifikasi faktor resiko
3.      Identifikasi sindrom dan klasifikasi penyakit
4.      Melakukan diagnosis banding dan perencanaan pengobatan
5.      Surveilan status kesehatan penduduk
6.      Diagnosis komunitas dan perencanaan pelayanan kesehatan
7.      Evaluasi pelayanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakat.
Selain itu Beoglehole (WHO 1977) mengemukakan 4 peran utama epidemiologi, yakni:
1.      Mencari kausa; faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan dan yang menyebabkan terjadinya penyakit.
2.      Riwayat alamiah penyakit; perlangsungan penyakit, bisa sangat mendadak ,akut dan kronik.
3.      Deskripsi status kesehatan masyarakat; menggambarkan proposi menurut status kesehatan, perubahan menurut waktu, perubahan menurut umur, dan lain-lain.
4.      Evaluasi hasil intervensi; menilai bagaimana keberhasilan berbagai intervensi seperti promosi kesehatan, upaya pencegahan dan pelayanan kesehatan.

TUJUAN EPIDEMIOLOGI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT
Secara umum, dapat dikatakan bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam epidemiologi adalah memperoleh data frekuensi, distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, misalnya:
1. Penelitian epidemiologis yang dilakukan pada kejadian luar biasa akibat keracunan makanan dapat digunakan untuk mengungkapkan makanan yang tercemar dan menemukan penyebabnya.
2. Penelitian epidemiologis yang dilakukan untuk mencari hubungan antara karsinoma paru-paru dengan asbes, rokok dengan penyakit jantung dan hubungan-hubungan penyakit dan masalah kesehatan lainnya
3. Menentukan apakah hipotesis yang dihasilkan dari percobaan heawan konsisten dengan data epidemiologis
4. Memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan, penanggualangan masalah kesehatan, serta menentuka prioritas masalah keseahatan masyarakat .
Sedangkan tujuan epidemiologi menurut Risser (2000), Gordis (2000), Gerstman (1998), Kleinbaum (1982) dapat di simpulkan sebagai berikut :
• Mendeskripsikan Distribusi, kecenderungan dan riwayat alamiah suatu penyakit atau keadaan kesehatan populasi.
• Menjelaskan etiologi penyakit.
• Meramalkan kejadian penyakit.
• Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan populasi.
MANFAAT EPIDEMIOLOGI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT
Apabila Epidemiologi dapat dipahami dan diterapkan dengan baik, akan diperoleh berbagai manfaat yang jika disederhanakan adalah sebagai berikut :
1.Membantu Pekerjaan Administrasi Kesehatan.
Yaitu membantu pekerjaan dalam Perencanaan ( Planning ) dari pelayanan kesehatan, Pemantauan ( Monitoring ) dan Penilaian ( Evaluation ) suatu upaya kesehatan. Data yang diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk melihat apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak (Pemantauan) dan ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau tidak (Penilaian).
2. Dapat Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan.
 Dengan diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun langkah – langkah penaggulangan selanjutnya, baik yang bersifat pencegahan ataupun yang bersifat pengobatan.
3. Dapat Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit.
Salah satu masalah kesehatan yang sangat penting adalah tentang penyakit. Dengan menggunakan metode Epidemiologi dapatlah diterangkan Riwayat Alamiah Perkembangan Suatu Penyakit ( Natural History of Disease ). Pengetahuan tentang perkembangan alamiah ini amat penting dalam menggambarkan perjalanan suatu penyakit. Dengan pengetahuan tersebut dapat dilakukan berbagai upaya untuk menghentikan perjalanan penyakit sedemikian rupa sehingga penyakit tidak sampai berkelanjutan. Manfaat / peranan Epidemiologi dalam menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit adalah melalui pemanfaatan keterangan tentang frekwensi dan penyebaran penyakit terutama penyebaran penyakit menurut waktu. Dengan diketahuinya waktu muncul dan berakhirnya suatu penyakit, maka dapatlah diperkirakan perkembangan penyakit tersebut.
4. Dapat Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan.
 Karena Epidemiologi mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan, maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan masalah kesehatan tersebut. Keadaan yang dimaksud di sini merupakan perpaduan dari keterangan menurut cirri – cirri Manusia, tempat dan Waktu.
PERANAN EPIDEMIOLOGI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT
        Dalam bidang kesehatan, epidemiologi mempunyai peranan yang cukup besar karena hasilnya dapat digunakan untuk:
• Mengadakan anlisis perjalanan penyakit di masyarakat serta perubahan-perubahan yang terjadi akibat intervensi alam atau manusia
• Mendeskripsikan pola penyakit pada berbagai kelompok masyarakat
• Mendeskripsikan hubungan antara dinamika penududuk dengan penyebaran penyakit.
Dari kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan maka epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat berupa:
• Mengidentifikasi berbagai faktor penyebab maupun faktor risiko yang berhubungan dengan timbulnya penyakit dan masalah kesehatan lainnya
• Menerangkan besarnya masalah dan gangguan kesehatan serta penyebarannya dalam suatu penduduk tertentu
• Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.
• Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.
• Menyiapkan data dan informasi yang esensil untuk keperluan :
1.perencanaan,
2. pelaksanaan program,
3. evaluasi berbagai kegiatan pelayanan kesehatan pada masyarakat
4. menentukan skala perioritas kegiatan tsb.
• Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.

D.    Keterkaitan dengan dunia ilmu
Dalam melakukan peranannya, epidemiologi tidak dapat melepaskan diri dalam keterkaitannya dengan disiplin kesehatan masyarakat lainnya seperti Administrasi Kesehatan Mayarakat, Biostatistik, Kesehatan Lingkungan dan pendidikan kesehatan atau ilmu prilaku. Misalnya, peranan epidemiologi dalam proses perencanaan kesehatan. Tampak bahwa epidemiologi dapat dipergunakan dalam proses perencanaan yang meliputi identifikasi masalah, memilih prioritas, menyusun objektif, menerapkan kegiatan, koordinasi dan evaluasi. Dalam proses perencanaan ini epidemiologi sangat memerlukan tambahan pengetahuan dengan berbagai disiplin kesehatan masyarakat.
Sebaliknya, dalam mempersiapkan suatu intervensi pendidikan kesehatan, epidemiologi dapat dipergunakan dalam membuat suatu “Diagnosis Epidemiologi.” Dari masalah yang memerlukan intervensi itu. Disini epidemiologi berperan dalam menentukan masalah kesehatan berdasarkan indikator vital seperti mortalitas, morbiditas, fertilitas, dan disabilitas.
Dengan demikian, dalam mengembangkan peranannya, epidemiologi tidak dapat melepaskan diri dari disiplin dan bidang ilmu lainnya baik yang dalam lingkungan kesehatan masyarakat maupun ilmu-ilmu lainnya.
Dunia ilmu pengetahuan secara garis besar dapat terdiri dari dunia ilmu sosial (sosiologi), dunia kesehatan (public Health) dan dunia kedokteran (Medicine). Masing-masing ilmu ini berkembang dari waktu ke waktu sehingga lama kelamaan batas masing-masing ilmu semakin tidak jelas dan sebaliknya hubungan antara satu ilmu dengan ilmu lainnya semakin erat.
Dalam epidemiologi dipelajari distribusi penyakit dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam kaitan ini Epidemiologi tidak dapat berdiri sendiri karena timbulnya penyakit berhubungan dengan faktor-faktor yang ada dalam penjamu, agen, dan lingkungan. Untuk memperdalam pengetahuan terhadap ketiga faktor ini epidemiologi perlu bantuan kerjasama berbagai disiplin ilmu lainnya.
Misalnya:
a.       Dalam faktor penjamu, perlu pengetahuan tentang tubuh manusia (fisik dan mental) dimana:
-          Keadaan fisiologi akan berhubungan dengan ilmu fisiologi
-          Keadaan organ tubuh dan kelainannya      Anatomi/patologi
-          Keadaan fisik      Biologi
b.      Dalam faktor agen perlu pengetahuan tentang sifat-sifat agen penyebab terjadinya penyakit:
-          Sifat fisik       ilmu Fisika
-          Sifat biologik       Mikrobiologi, Parasitologi
-          Sifat kimiawi         ilmu Kimia

c.       Dalam faktor lingkungan:
-          Lingkungan fisik      Geologi, Geografi,Fisika
-          lingkungan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar