Senin, 26 Desember 2011

My Cerpen. Secret Love part.2

BAB 2
Aku Yakin Bisa

         
          Raya berlari-lari kecil dikoridor sekolahnya. Ia tampak sangat bersemangat entah apa yang saat ini ya fikirkan. Tiba-tiba saja ia telah berdiri dihadapan Vita. Dan tanpa banyak bicara ia menyerahkan beberapa lembar kertas kepada Vita.
          “Vit,puisi terbaru aku udah jadi nie. Tolong kamu baca ya,udah itu kamu komentari. Kalau ada yang kurang bagus kamu kasih tau aku ya,supaya aku bisa memperbaikinya.” Kata Raya pada sahabatnya
          “oh udah jadi ya? Ya dech nanti aku baca udah itu aku kasih komentar. Oya Ray, lukisan yang aku minta kemarin udah jadi belum?” tanya Vita pada Raya
          “udah kok,entar sore aku antar kerumah kamu sekalian aku mau minta ajari masak dengan kamu.”
          “Masak???? Tumben nie? Ada angin apa kamu mau minta aku ngajari kamu masak? Bukannya kamu paling nggak suka masak Ray?” tanya Vita pada sahabatnya itu.
          “Entar dech aku jelasin. Oya, kamu lihat Dion nggak? Dari tadi aku cariin tapi nggak ketemu-ketemu.”
          “kamu tu aneh ya,uadah berapa tahun non sahabatan dengan Dion masa nggak tau juga sie kalau jam segini Dion itu ada diperpustakaan. He,ada angin apa nie kamu cari Dion, biasanya juga kamu cari Arya.”
          “mau tau aja urusah orang,mendingan kamu urusin tu rambut kamu yang berantakan.” Ledek Raya pada Vita sambil pergi meninggalkan Vita.
          Dan sepeninggalnya Raya,Vita sibut memperbaiki rambutnya yang agak sedikit berantakan.

*       

          Sementara itu diperpustakan,tampak dari kejauhan Dion sedang asik membaca buku. Dion memang tak pernah absen mengunjungi perpustakan hampir setiap ada waktu kosong ia selalu pergi keperpustakaan. Dion memang tergolong siswa cerdas meskipun cerdas tetapi penampilannya sangatla modis. Ia siswa cerdas nomor dua di sekolahnya,dan siswa cerdas nomor satu disekolahnya adalah Arya yang tak lain adalah sahabatnya sendiri.
          Sedangkan Vita ia hanya dapat masuk kedalam dua puluh besar siswa cerdas di sekolahnya. Dan Raya berada dibawahnya dengan nomor urut dua puluh satu. Itu sebabnya mereka berpisah kelas. Jika Arya dan Dion dapat satu kelas maka Vita dan Raya berbeda kelas.
          “Dion,ngapain kamu disini.” Sapa Raya mengagetkan Dion yang sedang asik membaca sebuah buku
          “sstttt. Jangan ribut entar kamu dimarah loch.” Kata Dion
          “aku cariin kamu dari tadi tau nggak sie?”
          “cari aku? Mau ngapain?”
          “Dion kita ngomongnya diluar aja yuk,jangan disini entar kana marah.”
          “ya udah ayo.” Kata Dion sambil melangkah pergi yang diikuti oleh Raya dibelakangnya.
          Dan tak beberapa lama kemudian tibalah mereka ditaman sekolah.
          “Ada apa sie Ray, kamu cari aku sampai keperpustakaan?” tanya Dion pada Raya sesampainya mereka disebuah taman sekolah.
          “Dion,kamu kan pintar main gitar, na aku boleh dong minta ajari main gitar dengan kamu?” tanya Raya pada Dion
          “Apa?? Kamu mau belajar main gitar??? Kata Dion terkejut karena permintaan Raya yang menurutnya cukup aneh.
          “ya aku mau belajar main gitar,kenapa ada yang salah ya?” tanya Raya bingung melihat Dion yang kaget
          “ya sie agak aneh aja, tumben-tumbenan kamu mau belajar main gitar.”
          “ah entar aku jelasin,yang penting mau nggak kamu ngajari aku main gitar?”
          “oke dech,kapan kamu maunya?”
          “Minggu depan gimana,bisa nggak?”
          “Bisa,apa sie yang nggak buat Raya tersayang.....” kata Dion sedikit agak merayu
          “hahaha,ternyata sikutu buku kita udah pintar merayu nie.” Ledek Raya sampil mengacak-acak rambut Dion,yang mengakibatkan rambutnya berantakan.
          “he dasar anak kurang kerjaan ya,udah dibantuin mala ngacak-ngacak rambut. Asal kamu tau ya nggak ada yang berani ngacak rambut aku.” Kata Dion sambil menarik hidung Raya
          “siapa bilang aku nggak berani,nie buktinya.” Jawab Raya sambil mengacak-acak rambut Dion kembali dan kemudian ia berlari dan masuk kedalam kelasnya. Sementara Dion hanya tersenyum-senyum kecil melihat kelakuan sahabatnya. Dan tampak dari kejauhan ada sepasang mata yang menyaksikan adegan tadi.

*       

          Raya sedang sibuk memoles mukanya dengan bedak dihadapan cermin. Hari ini ia ada janji dengan Vita untuk belajar masak. Namun tiba-tiba hpnya berbunyi dan ternyata itu sms dari Arya . dan inilah isinya.
          “ hai anak mami,lagi ngapain nie?”
          Kemudian Raya membalasnya.
          “hai juga anak manja,nggak lagi ngapa-ngapain lagi nyantai aja.” Sms Raya pada Arya,ia sengaja berbohong pada sahabatnya itu.
          Message from Arya:
          “oh lagi nyantai ya,kirain tadi lagi manjat diatas genteng.”
          Message from Raya:
          “Idi emangnya aku penghuni genteng apa,tega ya ngomong kayak gitu. Lagian masa sie cantik-cantik kayak gini naik diatas genteng.”
          Message from Arya:
          ”ya dech maaf,he Ray benaran nie kamu lagi nyantai?”
          “Message from Raya:
          “ya,benaran,kenapa sie emangnya?”
          Message from Arya:
          “mau nggak nemani aku cari kado.”
          Message from Raya:
          “kado? Buat siapa”
          Message from Arya:
          “entar dech diceritain,mau nggak?”
          Message from Raya:
          “ ya dech,tapi jemput kerumah ya.”
          Message from Arya:
          “oke,makasih ya Raya Ayu Kirana,namamu emang sebaik orangnya.”
          Message from Raya:
          “Prettttt,kalau gombal paling bisa aja. Lima menit harus nyampe rumah ya,kalau nggak kita batal pergi. Oke.”
          Message from Arya:
          “oke Raya yang cantik,pangeranmu siap meluncur menuju rumahmu.”
          Setelah menerima pesan dari Arya,Raya kemudian menelpon Vita. Ia menelpon Vita untuk memberitahu Vita bahwa ia belum jadi kerumah Vita sore ini.

*       

         
          Setelah menempuh jarak yang tidak begitu jauh dari rumah Raya,akhirnya mereka pun tiba disalah satu pusat perbelanjaan yang cukup terkenal. Mereka berdua pun berkeliling mencari sesuatu.
          “ Ray,menurut kamu kado apa yang paling bagus untuk orang yang lagi ulang tahun?” tanya Arya membuka pembicaraan
          “Ya macam-macam,tergantung sama orangnya juga. Kenapa emangnya?” tanya Raya pada Arya
          “nggak mau nanya aja,kalau untuk cewek apa ya yang bagusnya Ray?”
          “untuk cewek? Untuk siapa emangnya?”
          “entar dech aku kasih tau kamu,jawab dulu pertanyaan aku tadi.”
          “tergantung dengan sifat ceweknya juga ya,biasanya sie cewek itu sukanya dikasih pernak-pernik. Misalnya kamu bisa kasih dia gelang manik-manik atau tas. Tapi biasanya cewek itu sukanya yang simple.”
          “yang simple ya,kalau menurut aku sie sesuatu yang simple itu seperti gelang yang kamu bilang tadi.”
          “kalau menurut aku sie,kamu kasih dia gelang aja. Biarpun dia rada tomboy tapi bisa dipakai juga.”
          “dia nggak tomboy kok,tapi feminim banget.”
          “ya ya ya. I know. Emangnya untuk siapa sie?”
          “pokoknya ada dech.” Kata Arya sambil menarik hidung Raya
          “dasar nie orang ya,nggak Dion nggak Arya hobbynya narik hidung aku.”gumam Raya sambil mengelus-ngelus hidungnya yang rada merah karena ditarik Arya
          “hahaha,biar hidung kamu bisa mancung. Udah yuk kita cari kadonya sekarang.” Kata Arya
          Dan akhirnya mereka pun mencari kado apa yang mereka mau. Tak beberpa lama kemudian mereka menemukan gelang yang cukup menarik perhatian mereka. Setelah merasa gelang itu cukup bagus untuk dijadikan kado,mereka pun membelinya. Dan setelah itu mereka pulang kerumah mereka masing-masing.

*       

          Setelah tiba dirumahnya Raya kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Ia mengeluarkan sebuah gelang manik-manik yang ia beli bersama Arya tadi.
          “hu,dasar Arya kenapa sie mesti aku yang disuruh bungkus kadonya. Lagian aku juga nggak taukan untuk siapa kado ini.” Gumam Raya kesal pada Arya
          Tetapi meskipun kesal ia masih saja membungkus kado itu. Ia membungkusnya dengan sangat rapi. Dan setelah selesai membungkus kado itu ia kemudian duduk diatas kursinya dan mengambil sesuatu dan membukanya kemudian ia menuliskan sesuatu di buku itu.
          “ jika kau menyukai seseorang maka kau akan melakukan apapun yang ia minta,meski terkadang apa yang ia minta itu membuatmu merasa sakit tapi kau tetap melakukannya. Sebenarnya tak ada hal yang kalah didunia ini kecuali satu hal,kau akan kalah pada dirimu sendiri jika kau tak berani mengutarakan apa yang kau rasakan pada seseorang itu.”
          Itulah yang ditulis Raya pada sebuah buku,setelah menuliskan kata-kata itu ya turun kebawah dan menonton tv.
          Jam weker Raya berbunyi dan membangunkan Raya dari tidurnya. Ia kemudian mematikan jam wekernya dan kemudian mengambil handuk setelah itu ia masuk kedalam kamar mandi. Dan tak beberapa lama kemudian ia keluar dari kamar mandi,setelah itu ia bergegas memakai seragam sekolah.
          Hari ini ia akan berangkat kesekolah bersama Arya. Setelah memasukkan kado yang ia bungkus kemarin, ia langsung lari keluar rumahnya.
          “Ma, pa Raya berangkat dulu ya.” Kata Raya kepada kedua orang tuanya.
          “Nggak sarapan dulu sayang.” Kata mamanya
          “buru-buru ma,udah ditungguin dengan Arya.” Jawab Raya sekenanya sambil menyalami kedua orang tuanya dan kemudian ia berlari menuju halaman rumahnya.
          Dan setibanya di halaman rumahnya ia melihat Arya sudah menunggunya.
          “ Mana Ray kadonya,udah kamu bungkuskan?” tanya Arya pada Raya
          “udah bos,perintah siap dilaksanakan.” Kata Raya sambil memberikan hormat pada Arya
          “mana kadonya.” Kata Arya sambil mengulurkan tangannya seraya meminta sesuatu pada Raya.
          “nie kadonya.” Kata Raya memberikan kado itu pada Arya,dan kemudian ia naik keatas motor yang dikendarai oleh Arya.
          Sejurus kemudian mereka meluncur kesekolah mereka. Dan tak beberapa lama kemudian mereka tiba juga disekolah.

*       

          Bunyi bel berdering cukup kencang yang diiringi oleh berhamburannya siswa-siswi. Ada yang menuju kantin sekolah,ada juga yang menuju perpustakaan, dan ada juga yang berjalan menuju taman sekolah hanya untuk menikmati pemandangan taman sekolah dan banyak juga yang memutuskan untuk tetap berdiam diri dikelas karena mungkin malas untuk keluar kelas.
          Bella berjalan menuju taman sekolah disana ia memang biasa untuk duduk-duduk sambil membaca buku dan mendengarkan lagu. Tiba-tiba saja ada seseorang yang memanggilnya,seseorang itu tak lain adalah Raya.
          “Bella.... tunggu bentar.” Teriak Raya
          Mendengar teriakan Raya, Bella pun menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Raya.
          “ya ada apa Ray?” tanya Bella pada Raya
          “Nggak Cuma mau nanya aja,boleh nggak?” tanya Raya pada Bella lagi
          “Boleh mau nanya apa emangnya?”
          “gelang yang kamu pakai itu kamu dapat dari mana?” tanya Raya tanpa basa-basi lagi
          “Oh gelang ini,tadi aku dikasih sama Arya. Kan hari ini aku ulang tahun jadinya dia ngasih aku kado. Kenapa emangnya?” tanya Bella penasaran
          “Nggak gelangnya bagus aja tadinya aku berniat mau beli mangkanya aku tanya ama kamu dapat gelang itu dari mana.”
          “Oh gitu,tapi kalau kamu emang mau belinya mendingan kamu tanya aja dengan Arya soalnya dia yang beli ini.”
          “ya nanti aku tanya dengan Arya. Aku permisi dulu ya.” Kata Raya mohon pamit sambil berjalan pergi meninggalkan Bella di taman sekolah.
          Setelah meninggalkan Bella ditaman Raya berjalan seorang diri menyusuri jalan menuju kelasnya. Ia berjalan dengan penuh tanya,diotaknya banyak pertanyaan yang singgah. Mulai dari mengapa Arya memberikan kado kepada Bella,ada hubungan apa antara Bella dan Arya, dan kenapa Arya tidak menjelaskan untuk siapa kado yang ia beli kemarin. Semua pertanyaan itu masih saja tersimpan dibenak Raya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menanyakan hal itu pada Arya.
          Dan setelah tiba didepan kelas Arya,ia masuk kedalam kelas itu dan menarik tangan Arya keluar dari dalam kelasnya. Sontak saja hal itu membuat Arya kaget karena pada saat itu ia sedang berbincang-bincang bersama Dion.
          “Ada apa sie Ray,kok main tarik tangan orang aja.” Kata Arya setibanya diluar kelas.
          “Arya,aku mau tanya tolong kamu jawab ya. Untuk siapa kado yang kita beli kemarin?’ tanya Raya pada Arya
          “oh kado itu ya,kado itu aku beli untuk Bella karena hari ini dia ulang tahun yang ke 17. Kenapa emangnya?” tanya Arya lagi
          “”nggak Cuma nanya aja,tapi kok kamu nggak bilang kalau kado itu untuk Bella?”
          “kan kemarin aku udah bilang hari ini aku cerita ama kamu,tapi berhubung kamu udah tau ya nggak perlu lagikan aku ceritain. Dari mana kamu tau kalau kado itu untuk Bella?”
          “tadi aku ketemu dengan Bella,aku lihat dia pakai gelang yang kita beli kemarin jadi aku tanya dengan dia. Dan dia jawab itu gelang dari kamu.”
          “aduh maaf ya Ray aku belum cerita dengan kamu dan kamu harus tau dari orang lain.”
          “nggak apa-apa yang penting aku kini udah tau untuk siapa gelang itu. Tapi  Arya,lain kali kamu harus ngomong ya ama aku jangan sampai aku taunya dari orang lain.”
          “Oke tuan putri perintah siap dilaksanakan.” Kata Arya sambil memberikan hormat pada Raya.
          Selang beberapa saat kemudian bel berbunyi lima kali dan itu artinya semua siswa-siswi harus berkumpul dilapangan sekolah karena ada sebuah pengumuman yang harus disampaikan. Dan semua siswa-siswi berhamburan menuju lapangan sekolah dan berbaris menurut kelas mereka masing-masing.
          Setelah semua siswa-siswi itu berbaris dengan rapi dilapangan sekolah, kepala sekolah pun memberikan pengumuman pada murid-murid.
          “anak-anak semua, ada kabar yang bagus untuk sekolah kita. Sekolah kita terpilih mewakili lomba science tingkat nasional di yogyakarta.”
          Mendengar pengumuman yang diumumkan oleh kepala sekolah, semua siswa-siswi menjadi ribut karena penasaran siapa yang akan mewakilii sekolah mereka untuk mengikuti lomba science tingkat nasional di Yogyakarta.
          “anak-anak tenang dulu bapak belum selesai bicaranya.” Teriak kepala sekolah
          Dan setelah keadaan kembali tenang kepala sekolah pun melanjutkan pembicaraanya.
          “yang akan mewakili sekolah kita untuk ikut lomba science adalah Arya dan Dion.  Arya akan mewakili sekolah kita dalam lomba kimia dan Dion akan mewakili sekolah kita dalam lomba fisika. Dan mereka akan berangkat besok pagi sekitar jam 9 pagi.” Jelas kepala sekolah
          Mendengar berita itu semua siswa-siswi memberikan selamat kepada Dion dan Arya. Dan setelah pengumuman itu mereka pun kembali kekelas mereka masing-masing untuk melanjutkan pelajaran berikutnya.
          Dan tak beberapa lama kemudian bel tanda pulang sekolah pun berbunyi,maka berhamburanlah siswa-siswi pergi meninggalkan kelas mereka masing-masing menuju rumah mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar